Tabung Anak-Anak

Tabung Anak-Anak

Saturday 29 September 2012

Kisah Seorang Pengemis



Alkisah, tersebutlah sepasang suami isteri yang tengah bersiap menikmati hidangan ayam panggang diatas meja makan. Mereka hidup dengan berkecukupan . Tiba-tiba pintu rumah mereka diketuk oleh seorang pengemis . Sang isteri ingin memberinya makanan, akan tetapi suaminya kemudian mengherdik dan mengusir pengemis itu.
Tidak berapa lama kemudian, usaha si suami mengalami masalah dan jatuh miskin.Selain itu, Kerana perangainya yang buruk, ia juga bercerai dengan isterinya. Sang wanita kemudian menikah lagi dengan seorang lelaki yang baik perangainya lagi hidup dengan berkecukupan.
Suatu hari, wanita itu tengah bersiap menikmati hidangan ayam panggang di atas meja makan bersama suami barunya. Tiba-tiba pintu rumahnya diketuk oleh seorang pengemis.

“Tolong berikan makanan kita kepadanya,” pinta si lelaki tersebut kepada isterinya.
Wanita itu mematuhi kata suaminya.

Ketika kembali, wanita itu menangis tersedu-sedu.

“Apa yang membuatmu menangis?” tanya suaminya.

“Pengemis tadi ternyata adalah suamiku. Dahulu, kami juga pernah didatangi oleh pengemis ketika tengah menikmati hidangan, lalu ia mengherdik dan mengusir pengemis itu. Sekarang, ternyata ia menjadi pengemis .”

Suaminya berkata lembut, “Tahukah engkau, pengemis yang dulu diusirnya itu adalah aku.”


Sumber kisah: al-Mustathraffi Kull[i] Fann Mustazhraf , vol. I, hlm. 27.

*******

Allah `Azza wa Jalla berfirman:

Katakanlah: “Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas).” [QS Āli `Imrān/3: 26-27.]

p/s=Semoga kisah ini bermanfaat bagi kita semua.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...